Sidak Gudang Bulog, Dewan Temukan Beras Bau Berkutu Milik Pemkab Karawang

Sidak Gudang Bulog, Dewan Temukan Beras Bau Berkutu Milik Pemkab Karawang

Rabu, 13 Mei 2020,
KarawangPos.com - Lakukan inspeksi ke gudang beras Bulog Sub Divre Karawang di wilayah Kecamatan Rengasdengklok, Komisi II DPRD Kabupaten Karawang menemukan cadangan beras untuk dapur umum kondisinya bau dan berkutu.

"Kami turun ke lapangan meninjau kondisi beras untuk dapur umum di gudang Bulog, karena banyak masyarakat yang menyampaikan beras itu bau dan banyak kutunya," kata anggota Komisi II DPRD Karawang, Natala Sumedha, Rabu (13/5).

Ia mengatakan, karung berisi beras yang kondisinya bau dan berkutu adalah beras cadangan pangan pokok daerah atau cadangan beras Pemkab Karawang.
Terkait dengan cadangan beras itu, Pemkab Karawang dan Bulog Karawang sudah bekerja sama sejak 2014.

Informasi dari pihak Bulog, beras tersebut didistribusikan ke sejumlah desa di sekitar Karawang, untuk memenuhi kebutuhan dapur umum yang didirikan di tengah pandemi COVID-19.

"Jadi ada sekitar 80 ton cadangan beras Pemkab Karawang yang disimpan di gudang Bulog, ada juga sekitar 20 ton cadangan beras pemerintah pusat," katanya pula.

Selama empat tahun terakhir ini, cadangan beras tersebut menumpuk di gudang Bulog karena tidak pernah digunakan. Beras itu baru digunakan saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memenuhi kebutuhan dapur umum.
Natala menyampaikan, pihaknya meminta Bulog mengganti beras yang sudah terlanjur didistribusikan untuk dapur umum di desa-desa, karena kondisinya bau dan berkutu.

"Meskipun beras tidak ada masa kedaluwarsa, tapi yang namanya sudah bau dan banyak kutu tetap saja tidak layak dikonsumsi. Apalagi Bulog tidak bisa menjamin tidak sakit perut kalau makan nasi dari beras itu. Jadi kami meminta beras bau dan berkutu yang sudah telanjur terdistribusi ditarik dan diganti," katanya pula.

Ketua Komisi II DPRD Karawang Anggi Rostiana mengakui saat sidak berlangsung ada beberapa pihak kecamatan yang mengembalikan beras untuk ditukarkan.

Beras tersebut disortir sampai tidak berbau dan berkutu, kemudian dibawa kembali pihak kecamatan.

TerPopuler