Karawang,
Jembatan Sirnaruju terletak di Desa Mekarbuana Kecamatan Tegalwaru yang telah selesai dibangun oleh Dinas PUPR tahun 2019 merupakan penunjang akses rencana komplek pariwisata Curug Bandung. Sebagaimana yang sudah direncanakan di Tahun 2017, dimana pembangunan Jembatan Sirnaruju merupakan titik awal pekerjaan dari konsep DED Jalan Lingkar Jayanti – Curug Bandung yang disusun saat itu.
“Sebenarnya jalan itu tidak buntu, pembangunan jembatan Sirnaruju merupakan penunjang wisata ke Curug Bandung, sebagai dinas teknis Dinas PUPR bagian Bidang Jembatan mendapat tugas membangun Jembatan dan Bidang Jalan tugasnya membangun jalannya, dan saat ini tugas Bidang Jembatan sudah selesai karena memang posisi jembatan yang dimaksud ada di titik awal rencana jalan lingkar itu dan Bidang Jalan di tahun 2019 sudah mulai masuk tahapan pembangunan jalan, yaitu saat baru ini pengerasan jalan. Pembangunan jalannya memang belum tuntas, tetapi bidang Jalan akan meneruskan lagi dianggaran selanjutnya. Karena kondisi saat itu ada pandemi, mungkin ada penundaan kelanjutan pembangunan jalan yang dimaksud” Ungkap Kepala Bidang (Kabid) Jembatan Dinas PUPR Karawang Wahyu E. Prasetyo, Rabu (18/08/21).
Wahyu juga menjelaskan, terkait anggaran yang digunakan pembangunan jembatan tersebut memang menghabiskan anggaran sekitar 3,6 Milliar.
“Untuk anggaran pembangunan jembatan menghabiskan 3,6 Milliar, itupun 2 tahap pekerjaan, kalau badan jembatannya selesai pada tahun 2017 dan aksesnya (oprit dan TPT) selesai di tahun 2019, ” Jelasnya
Menurut Wahyu, sebenarnya pembangunan Jembatan Sirnaruju yang telah selesai dibangun itu untuk jangka panjang, bukan berarti membangun sesuatu tidak terkonsep. Dimana sudah terencana dalam DED Jalan Lingkar Jayanti – Curug Bandung.
“Sebenarnya pembangunan jembatan itu bagian rencana jangka panjang, kita tidak mungkin membangun sesuatu tidak terencana, tetapi terkadang konsep kita terbentur dengan adanya perubahan arah kebijakan terkait anggaran, setiap pelaksanaan suatu kegiatan pastinya ada rencana kerja tiap tahun anggarannya.” ujarnya.
“Selain untuk suatu pembangunan tidak serta merta ada di satu bidang tetapi bertahap dan berkelanjutan/ berkesinambungan/ bersinergi, dimisalkan tahun ini dibangun jembatan dulu, selanjutnya pembangunan jalan, dan selanjutnya Disparbud, jadi semuanya bersinergi secara bertahap, selain antar bidang, antar SKPD/ OPD-pun harus saling berkesimbungan sesuai yang telah direncanakan diawal,” tambah Wahyu.
Wahyu juga mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa diujung jalur selanjutnya memang ada lahan yang dimiliki Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karawang.
“Kalau informasi diujung selanjutnya ada lahan milik Pemkab Karawang yaitu Disparbud yang nantinya juga sebagai bagian fasilitas penunjang wisata Curug Bandung, jadi ini jelas Jembatan Sirnaruju sebagai penunjang wisata ke Curug Bandung. Dan kami menyampaikan permohonan maaf mungkin ini terjadi karena kurangnya sosialisasi atau penyampaian atas rencana program pembangunan jalan lingkar ini,” Tutupnya. ***