Pemerintah Bagikan 1,6 Juta Alkes Covid-19 Produksi BLK

Pemerintah Bagikan 1,6 Juta Alkes Covid-19 Produksi BLK

Selasa, 21 Juli 2020,
KarawangPos.com - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah membagikan 1,6 juta produk alat kesehatan (alkes) hasil produksi pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) seluruh Indonesia guna mendukung penanganan pandemi Covid-19. Alkes tersebut didistribusikan serentak antara lain kepada Satgas Penanggulangan Covid-19, rumah sakit, lembaga keagamaan, serta serikat pekerja secara gratis.

Dalam kesempatan tersebut, secara simbolis Ida menyerahkan hasil pelatihan penanganan Covid-19 kepada perwakilan pondok pesantren, Serikat Pekerja, P3MI, serta peserta pelatihan PBK. Alkes yang diberikan berupa 1.700 face shield, 4.000 masker, 108 hazmat, 16 wastafel portable, dan 32 wastafel otomatis.

"Kepada penerima bantuan hasil pelatihan penanganan dampak Covid-19, saya berharap semoga alat-alat ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan untuk membantu masyarakat dalam menanggulangi penyebaran Covid-19," katanya.

Ida mengungkapkan, Kementerian Ketenagakerjaan telah melakukan refocusing program tanggap Covid-19 dengan mengoptimalkan fungsi BLK, baik BLK UPTP, BLK UPTD, maupun BLK Komunitas.

"Pemerintah berupaya menyiapkan sejumlah langkah untuk pengamanan Covid-19 dan dampaknya, termasuk mengerahkan program pelatihan kerja di BLK," ujar Ida saat membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) gelombang II dan Penyerahan Hasil Pelatihan Penanganan Dampak Covid-19 di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang, Banten, Selasa (21/7).

Kemnaker (iklan)Kemnaker membagikan 1,6 juta produk alkes hasil produksi pelatihan kerja di BLK seluruh Indonesia guna mendukung penanganan pandemi Covid-19. (Foto: dok. Kemnaker)
BLK, kata Ida, diarahkan untuk mengadakan pelatihan penanganan dampak Covid-19 yang ditujukan guna menyiapkan dan memproduksi alat yang dapat membantu masyarakat dalam mencegah penularan Covid-19. Ia menambahkan, diperlukan sinergi kuat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mempercepat penanganan dampak pandemi, termasuk soal kebijakan daerah yang sebaiknya selaras dengan pemerintah pusat.

"Berbagai kebijakan yang dibuat merupakan bagian dari upaya membangun dan menciptakan ekosistem perekonomian nasional yang kondusif dan berdaya saing," ujar Ida.

Dirjen Binalattas Bambang Satrio Lelono mengatakan, sejak pandemi merebak, pihaknya telah melaksanakan program tanggap Covid-19 dengan mengoptimalkan fungsi BLK untuk menghasilkan produk-produk kesehatan yang sesuai. Ia menyebut 8.876 peserta pelatihan terlibat di seluruh BLK, terdiri dari 23 BLK UPTP, 71 BLK UPTD, dan 10 BLK Komunitas.

"Hasilnya, dapat diproduksi sebanyak 1,5 juta masker, 47 ribu APD, 50 ribu hand sanitizer,  26 ribu face shield, dan 1.116 wastafel," kata Bambang seraya menambahkan, sebagian produk telah didistribusikan melalui Satuan Penanggulangan Covid-19 di wilayah Kota dan Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

TerPopuler