Hasil Panen dan Harga Jual Anjlok, Petani Karawang Merugi

Hasil Panen dan Harga Jual Anjlok, Petani Karawang Merugi

Senin, 29 Juni 2020,
KarawangPos.com - "Sudah jatuh tertimpa tangga", mungkin istilah ini terasa cocok disematkan bagi pejuang pangan di Kabupaten Karawang. Selain harus bergulat menghadapi situasi pandemi Covid-19, hal lain yang juga memperparah kondisi para petani saat ini ialah anjloknya hasil panen dan rendahnya harga jual gabah kering di pasaran.

Petani asal Kecamatan Rengasdengklok, Maman (48) mengatakan, panen padi kali ini tidak sesuai dengan biaya yang telah keluarkan. Pasalnya, pendapatan yang diharapkannya selama kurang lebih 100 hari tanam, turun hingga mencapai 50 persen.

"Saat normal harga jual gabah kering itu sampai Rp 5.500 (satu kilogram), tapi saat ini harga tertinggi hanya Rp 4.300 (satu kilogram), begitu juga harga yang ditawarkan Bulog. Dari jumlah tonase pun kali ini turun drastis, dari saat normal bisa menghasilkan 8 hingga 9,5 ton gabah, tapi sekarang maksimal hanya bisa menghasilkan 5 sampai 6 ton gabah," katanya, Senin (29/6).

Terpisah, petani Kecamatan Tirtajaya, Acep (51) menilai Kartu Tani yang digalakan Dinas Pertanian (Distan) Karawang, itu kurang bermanfaat untuk membantu para pejuang pangan yang tengah dihadapi situasi seperti sekarang.

"Program kartu tani dirasa saat ini tak bermanfaat, dan itu sejak kartu tersebut diluncurkan. Selain tak ada solusi dari Pemkab, kondisi ini juga disebabkan oleh faktor alam dan kondisi pasar ditengah pandemi korona sehingga petani kesulitan menjual hasil panen," ujarnya.

Saat dikonfirmasi awak media via telepon selular, Kepala Distan Karawang, Hanafi Chaniago tak kunjung menjawab terkait kondisi yang tengah dialami para petani. (vzay)

TerPopuler